BIC DATABASE DETAILS

Bedah akibat kecelakaan, umumnya membutuhkan dua obat dengan dua fungsi berbeda; parasetamol sebagai analgesik dan penisilin sebagai antibiotik. Disamping efek samping bagi hepar (hati), penggunaan banyak obat juga tidak efisien dari segi medis dan ekonomi

Inovasi ini mengembangkan senyawa aktif baru BiogetikaHP (1,3 bis(p-hydroxyphenyl)urea), yang memiliki dua fungsi farmakologi sekaligus; analgesik dan antibiotik. Senyawa ini mengikat reseptor rasa sakit dan reseptor enzim DacA pada bakteri, sehingga menghambat pembentukan peptidoglikan (dinding sel bakteri). Senyawa ini lebih kuat efek analgetiknya dibanding parasetamol (uji in-vivo), dan efek antibiotiknya dibanding kloksasilin (uji in-silico). BiogetikaHP juga teruji tidak bersifat toksik bagi hati.
The administration of two type of drugs is medical and economical inefficient, aside its side effect for the liver. This innovation develops a new active compound BiogeticsHP, which exhibits two simultaneous pharmacological functions; analgesics and antibiotics. BiogeticsHP has a stronger analgesic effects than paracetamol (in-vivo test), and better antibiotic effects than cloxacillin (in-silico test). BiogeticsHP is also proved for its intoxicity to the liver.
Inovasi terobosan dalam dunia farmasi pada umumnya dilakukan oleh pelaku multinasional raksasa, karena memerlukan investasi yang mahal. Namun kekecualian selalu bisa terjadi.
• Molekul didesain menggunakan simulasi molecular docking PLANTS
• Teruji secara in-vivo memiliki efek analgetik dan efek samping hepatotoksik yang lebih baik dibanding parasetamol
• Teruji secara in-silico memiliki efek antibiotik yang lebih baik dibanding kloksasilin
• Menggunakan bahan baku urea yang relatif murah, sehingga biaya produksi rendah
-
-