BIC DATABASE DETAILS

Polimer Polyvinyl alcohol (PVA) yang banyak digunakan, sulit terdegradasi dan harganya mahal. Polimer alami kitosan dapat digunakan sebagai alternatif, namun memiliki stabilitas dan sifat mekanis yang rendah. Nanoserat tandan kosong kelapa sawit (TKKS) berpotensi digunakan, karena memiliki sifat mekanik yang baik dan mudah terdegradasi. 

Inovasi ini membuat film nanokomposit dengan metode solvent casting, dari polimer PVA dan biopolimer kitosan, yang ditambahkan dengan TKKS, sebagai penguat produk komposit. Hasil pengujian menunjukkan film nanokomposit memiliki karakteristik fisik dan mekanik yang lebih baik dibandingkan campuran polimer PVA dan kitosan saja. Penambahan nanoserat TKKS meningkatkan degradabilitas dan sifat termalnya.
Polyvinyl alcohol (PVA) is an easy to process polymer, while chitosan is non-toxic, bio-degradable but unstable and has poor mechanical properties. Empty fruit bunch nanofiber (EFBN) of palm fruit, has good mechanical properties and degradable. This innovation produces nanocomposite films through solvent casting method from PVA, chitosan, combined with EFBN, as reinforcement for the composite. The test results shows that this nanocomposite material has superior physical, and mechanical characteristics compared to PVA-chitosan polymer. The addition of nanofiber improves degradability and thermal properties of the nanocomposite films.
Menggabungkan berbagai kelebihan sifat bahan menjadi produk komposit dengan teknologi nano, membuka peluang pengem-bangan produk-produk inovatif yang multifungsi.
• Menggabungkan tiga komponen yang dapat saling memperkuat sifat satu sama lain  
• Memiliki sifat bio-degradable sehingga ramah bagi lingkungan
• Memanfaatkan limbah TKKS menjadi bahan yang bernilai ekonomis tinggi
-
-