Hutan bakau (mangrove) memiliki banyak manfaat, salah satunya untuk mencegah banjir. Sayangnya, banyak kawasan hutan bakau di Indonesia rusak karena terendam air masin akibat abrasi di pinggir pantai.
Kerusakan ini dapat menyebabkan banjir lokal di kawasan pinggiran pantai, seperti yang pernah terjadi di kawasan jalan tol menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jakarta, saat terjadi hujan deras. Pelestarian dan penanaman kembali hutan bakau pada lahan yang tergenang air masih perlu dilakukan untuk mencegah banjir.
Teknik guludan dapat dipilih untuk melakukan hal tersebut, khususnya untuk lahan yang tergenang air cukup dalam dan berarus tenang, maupun yang berarus deras. Caranya dengan membuat petak-petak tanah sebagai media tumbuh tanaman bakau.
Mangrove forest can prevent floods. Unfortunately, many mangrove forests in Indonesia are damaged by brackish water due to beach abrasion
This damage can cause flooding in coastal areas as happened the Airport Highway in jakarta. Mangrove forests replanting and conservation can be done with guludan techniques, by making plats of land as media to grow mangrove plants.
Dapat diaplikasikan dalam program-program kehutanan, lingkungan, kelautan, maupun proyek pembangunan jalan raya; khususnya di kawasan pesisir.