BIC DATABASE DETAILS

Singkong semakin diminati oleh pihak industri sehingga diperlukan peningkatan produktivitas dengan berbagai inovasi yang murah dan mudah diaplikasikan. Singkong sambung adalah hasil okulasi antara singkong lokal ( Manihot esculenta) terseleksi yang berumbi panjang, banyak, pati tinggi, dan rasa enak dengan singkong karet ( Manihot glaziovii) yang berdaun lebat dan tahan serangan kutu merah daun.

Teknologi bibit singong sambung, diikuti penggunaan pupuk organik, jarak tanam lebar, pengendalian rumput, dan lahan bebas banjir, akan mampu menghasilkan umbi segar 120 sampai 150 ton per hektar. Inovasi ini bermanfaat bagi industri pangan dan menjadi salah satu alternatif bahan baku energi terbaharukan.

PANSU is the result of grafting selected local cassava (Manihot esculenta) with ruber cassava (Manihot glaziovii) producing edible large tubers and resistant to pests. This innovation combined with proper cultivation method can produce 120-150 tonnes of tubers per hectare. It will become a significant source for foods and renewable energy.

Inovasi bibit singkong sambung ini sangat memungkinkan Indonesia mengambil peran sebagai pemain singkong dunia. Apalagi produk ini pembibitannya dapat dilakukan dengan mudah, cepat dan ekonomis.
  • Memiliki umbi panjang dengan jumlah lebih banyak.
  • Produktivitas mencapai 150 ton/ha, melampaui rata-rata nasional 20 ton/ha.
  • Kandungan pati tinggi, serta rasa enak.
  • Jumlah cabang dan daun melimpah, umur daun panjang, dan tahan serangan kutu merah.

Penggunaan bibit singkong sambung sangat prospektif diterapkan dan dimasyarakatkan ke seluruh petani singkong Indonesia, karena mampu menghasilkan produksi yang melimpah. Produktivitas yang sangat tinggi, pada gilirannya bisa menumbuhkan industri-industri hilir berbasis singkong, baik sebagai sumber energi, bahan kimia industri, maupun energi.

-