Dalam pembuatan VCO ( Virgin Coconut Oil), bagian santan kelapa yang diambil adalah bagian krim saja dan meninggalkan skim santan dalam jumlah yang cukup banyak. Namun biasanya skim ini hanya dibuang karena sudah tidak menghasilkan minyak lagi. Hal tersebut dapat menyebabkan pencemaran lingkungan sekaligus kurang efisien karena skim santan masih mengandung protein, karbohidrat, dan mineral sehingga berpotensi untuk dijadikan sebagai medium perkembangan bakteri seperti Acetobacter xyliumdalam produksi Nata de Coco.
Potensi serupa juga dapat dimanfaatkan untuk Cyanobacterjenis Spirulina sp.Mikroalgae ini mengandung 60-70% protein sehingga dapat menjadi sumber protein yang potensial.
In the making of VCO, there is a large amount of coconut skimmed milk left behind as byproduct. It still contains protein, carbohydrate and mineral, suitable as medium for bacterium. Some productive bacterium such as Acetobacter xylium (used to produced Nata de Coco) and Spirulina Sp (protein source for human) can use this medium.
Inovasi ini masih dikembangkan dengan skala laboratorium, untuk memecahkan masalah limbah VCO; namun berpotensi diterapkan di berbagai industri pangan yang menghasilkan limbah dengan kandungan protein dan karbohidrat yang tinggi.