Sejak tahun 2002 terjadi wabah virus KHV ( Koi Herpes Virus) yang menyerang ikan mas (dan koi) di Indonesia. Wabah tersebut tidak dapat hilang dari tubuh ikan dan selalu berulanh, terlebih pada musim hujan. Virus KHV ini aktif pada suhu 18-27 0C yang mengakibatkan kematian massal pada ikan.
Inovasi ini merupakan metode sederhana untuk memilih ikan mas tahan infeksi KHV. Dapat diaplikasikan oleh laboratorium fasilitas PCR dan Elektroforesis DNA. Dengan demikian, pembenih ikan mas dapat memilih calon induk ikan yang tahan infeksi KHV dan biaya untuk memproduksi benih ikan bisa diminimalkan.
Koi Herpes Virus (KHV) infection cannot be fully cured, will re-occur especially during rainy season, and causing high mortality on fish. One way to stop this series of misfortune is by selecting healthy broodfish resistant to the virus using molecular marking method. It needs PCR and DNA electrophoresis facilities usually found in laboratories.
Pemerintah (Kementerian Kelautan dan Perikanan) dan pengusaha pembenihan ikan mas dalam meningkatkan produk budidaya ikan.