BIC DATABASE DETAILS

Pewarna umum digunakan di industri, dari tekstil sampai makanan. Penggunaan pewarna sintetis dan tekstil, pada makanan dikarenakan biayanya yang relatif murah dan tahan lama, menjadi masalah dan berbahaya bagi kesehatan.

Serat yang menjadi byproduct dari pabrik kelapa sawit mengandung karotenoid yang bisa diolah menjadi pewarna makanan yang aman. Nanoenkapsulat karotenoid limbah serat kelapa sawit adalah suatu produk enkapsulat berupa bubuk yang tinggi akan kandungan karotenoid. Nanoenkapsulat karotenoid lebih aman dikonsumsi karena bahan penyalut berupa kitosan dapat melindungi dan memperpanjang shelf life karoten yang mudah rusak akibat paparan suhu tinggi, intensitas cahaya tinggi, dan oksidasi.

The common usage of cheap synthetic and textile dye for food product is prohibited and dangerous for health. Fibers, byproducts of palm oil factory, contains carotenoid which can beprocessed into food grade dye. Nanoencapsulation extends the shelf life, which protects fragile carotene from heat, exposure of light, and oxidation. Nanoencapsulated carotenoid offers solution for food grade dye.

Limbah pada umumnya kita perlakukan sebagai sampah atau masalah, padahal dengan inovasi limbah bisa diubah menjadi berkah.
  • Proses & teknologi yang mudah & sederhana.
  • Sumber provitamin A dan E mudah diserap tubuh.
  • Umur simpan lebih lama karena dilapisi kitosan.
  • Memberikan nilai limbah serat kelapa sawit.
  • Mudah diaplikasikan dalam industri pangan karena dalam bentuk serbuk.

Bahan pewarna alami yang kaya akan provitamin A dan E, yang memenuhi persyaratan industri pangan, menggantikan pewarna sintetik yang sebenarnya tidak aman untuk makanan namun masih banyak digunakan.

-