BIC DATABASE DETAILS

Seperti pada proses destilasi, teknologi Reverse Osmosis(RO) memungkinkan air asin diolah menjadi air tawar. Teknologi ini menggunakan teknologi water treatmentsecara fisika dan kimia, yang terdiri dari: 1) pemisahan zat besi dan mangan dengan penambahan KMnO4; 2) penyaringan dengan filter pasir (memisahkan kotoran kasar), filter mangan zeolit (memisahkan sisa mangan dan besi), dan filter karbon aktif (memisahkan warna dan bau); 3) proses desalinasi dengan membran RO.

Dengan konsumsi energi yang sangat rendah, air hasil olahan sudah dapat langsung diminum. Untuk kapasitas 10.000 liter/hari hanya dibutuhkan energi listrik ± 5,5 KVA.

Reverse Osmosis (RO) technology combined with chemical treatment and various media filtration allows us to produce drinking water from seawater inexpensively.

The complete device consists of 3 filtration units (Sand, Zeolite, and Active Carbon), 1 oxidizing & coagulation units (chemical: KMNO4), and 1 RO unit. Only ± 5,5 KVA is required to produce 10.000 liters of drinking water/day.

Bagaimana mengolah air laut yang berlimpah dengan efisien dan ekonomis, menjadi sumber air bersih yang layak diminum?
  • Sangat cocok digunakan di wilayah sulit sumber air tawar, seperti daerah pesisir dan pulau-pulau kecil
  • Biaya produksi air siap minum dengan proses reverse osmosisjauh lebih murah, yakni sekitar Rp 1500 per galon (20 liter)
  • Pengoperasian relatif mudah, dilakukan pada suhu kamar, kapasitas mudah untuk diperbesar

Pengolahan air laut dengan reverse osmosisbisa diaplikasikan di wilayah pesisir Indonesia atau bisnis minuman kemasan di tingkat lokal.

-