BIC DATABASE DETAILS

Industri hilir pengolahan bijih hasil tambang menjadi bahan baku logam yang bisa digunakan untuk proses selanjutnya adalah vital bagi sebuah negara. Sayangnya, industri logam berat Indonesia tidak melakukan hal ini dan melakukan ekspor komoditas bijih besi dalam bentuk splite dan mengimpor kembali bahan baku logam industri baja berupa pelet, sponge, dan pig iron .

Ketergantungan Indonesia akan impor bahan baku logam baja sangat tinggi, padahal potensi kandungan biji besi Indonesia cukup tinggi walaupun kualitasnya rendah. Teknologi pengolahan bijih yang ditawarkan diklaim lebih ekonomis dan mampu mengolah bijih besi satuan menjadi bahan baku sponge iron yang dapat diolah lebih lanjut dengan teknologi kupola hot blast menjadi pig iron yang dibutuhkan industri.

Steel-metal industries in Indonesia depend a lot on imports for pellet, sponge, and pig iron even though we export the iron ore as a commodity.

The technology offers capability to smelt iron ore stones into sponge iron ready to be processed into pig iron using hot blast cupola technology.

Mengembangkan proses pengolahan alternatif yang secara ekonomis memberikan nilai tambah bagi komoditi tambang menjadi produk bernilai tinggi yang dibutuhkan oleh industri logam di dalam negeri.
  • Teknologi ini mengolah bahan mentah dalam negeri
  • Seluruh mesin, peralatan, dan tungku pembakaran dapat dibuat dalam negeri
  • Pengolahan logam lebih lanjut menggunakan teknologi kupola hot blast yang jauh lebih ekonomis
  • Biaya penerapan teknologi lebih murah dari teknologi luar negeri

Pengolah bijih besi satuan menjadi pellet iron, sponge iron, dan pig iron dengan biaya produksi yang relatif murah dan menghasilkan barang yang bernilai tinggi bagi perusahaan tambang, peleburan logam atau industri logam berat yang membutuhkan.

-