Sepeda sebagai salah satu alat bantu transportasi manusia tertua, telah mengalami banyak perubahan dari asalnya. Awalnya sepeda dibuat tanpa engkol dan dikayuh kaki langsung ke tanah. Kemudian engkol dipasang di roda depan. Kini rantai dan gigi ke roda belakang membuat kayuhan sepeda jadi lebih efisien.
Inovasi ini menawarkan alternatif cara mengayuh sepeda dengan gerakan naik turun seperti naik tangga atau seperti saat sprinterstart berlari. Transmisi ini diklaim lebih efisien, ergonomis dan dapat memaksimalkan daya kayuh kaki menjadi gerakan maju sepeda. Desain transmisi dibuat tanpa sambungan, potongan, pengeboran atau pengelasan pada sepeda konvensional sehingga lebih mudah diaplikasikan.
Bicycle as one of the oldest means of transportation was initially foot-pushed directly on the ground before crank gear, chain and pedal were invented.
The new bike transmission proposes up-down feet movement, like when we are going up the stairs or when a sprinter starts to run.
It is claimed to be more efficient and ergonomic, and is designed to be applied on regular bicycles without cutting, welding nor drilling.
Merubah gerakan berputar menjadi gerakan linier dan sebaliknya, dapat diaplikasikan di banyak peralatan. Inovasi ini secara spesifik menggantikan engkol berputar pada sepeda.