BIC DATABASE DETAILS

Teknik budidaya udang Windu, walaupun sudah modern, masih membutuhkan indukan yang diambil dari alam yang kemudian diablasi. Setelah dua kali pemijahan, larva yang dihasilkan indukan udang Windu akan menurun kualitas dan kuantitasnya, sehingga indukan dinyatakan afkir. Indukan kemudian digantikan yang baru yang diambil dari alam.

Inovasi ini bertujuan untuk mempertahankan indukan udang Windu dengan meningkatkan kualitas larva yang dihasilkan sampai pemijahan ke-5. Hal ini dilakukan dengan menyuntikkan dopamineyang terformulasi. Inovasi ini akan menekan biaya produksi dan mempertahankan kelestarian udang Windu di alam, dengan mengurangi udang yang harus ditangkap.

Tiger Shrimp spawners are taken from their natural habitat to undergo ablation process. After two spawnings, the spawners are usually replaced due to lower quality and quantity on larvae produced.

The innovation aims to maintain the shrimp spawners up to 5 spawnings, by injecting formulated dopamine. This innovation reduce the cost, and helps preserve tiger shrimps in the natural habitat.

Mempertahankan indukan menjadi lebih panjang umur dan tetap produktif, akan mengembalikan nilai ekonomis, menekan biaya produksi dan pada akhirnya menjaga kelestarian hewan tersebut di habitat aslinya.
  • Meningkatkan penggunaan induk dari dua kali menjadi lima kali pemijahan
  • Meningkatkan kualitas dan kuantitas sel telur yang dihasilkan induk udang afkir
  • Meningkatkan kualitas dan kuantitas larva udang Windu
  • Dapat memperbanyak benih berkualitas secara efisien
  • Ramah lingkungan karena memanfaatkan induk udang afkir
  • Mampu menekan biaya produksi budidaya udang

Usaha budidaya udang Windu nasional maupun internasional

-