BIC 100+ INOVASI INDONESIA DATABASE

Flu burung telah bersifat enzootik pada ayam, sehingga memungkinkan terjadinya infeksi silang dari ayam ke binatang lain, bahkan ke manusia. Saat ini belum tersedia alat uji cepat untuk mendeteksi keberadaan virus flu burung (H₅N₁) pada manusia karena ukurannya yang sangat kecil. lsolasi virus H₅N₁ ini juga memerlukan persyaratan yang sangat rumit, mahal dan waktu yang lama.

Jejak infeksi yang ditinggalkan oleh virus H₅N₁ pada seseorang sebenarnya bisa ditunjukkan dengan keberadaan antibodi spesifik terhadap virus tersebut. Salah satu cara mendeteksi keberadaan antibodi ini adalah dengan teknik koaglutinasi tidak langsung, dimana dengan protokol ini mampu dideteksi keberadaan antibodi spesifik terhadap virus H₅N₁ secara cepat dan akurat.

Avian Influenza (Al) is enzootic in chicken and now can cross infect other animals and also human. No economical rapid test method is known to detect this virus (H₅N₁) directly due to its micro size.

A new method to detect traces of infections by the virus, the antibody,is developed. Specific antibody coagglutination is prospectively fast and accurate to indirectly detect the existence of H₅N₁ in human body.

• Pelaksanaan uji yang mudah dan murah.
• Hasil uji dapat diketahui dengan segera, spesifik dan memiliki sensitivitas yang tinggi.
• Dapat dikembangkan untuk mendeteksi keberadaan antibodi flu burung dalam tubuh induk semang.
• Tidak menimbulkan iritasi pada kulit.
  
  

Dapat dimanfaatkan oleh industri farmasi, obat-obatan peternakan, maupun otoritas kesehatan pemerintah dalam menanggulangi H₅N₁. Berpotensi dikembangkan untuk mendeteksi wabah akibat virus dengan sifat-sifat yang sejenis dengan Flu Burung.