Sel kanker adalah sel yang tumbuh tak terkendali akibat disfungsi pada Human Ephithelial Receptor (HER). Pada kanker payudara HER tipe 2, sel kanker menjadi lebih agresif, cenderung bermestasis, memiliki kekambuhan relatif singkat dan sulit disembuhkan. Antibodi monoclonal trastuzumab telah dikembangkan untuk menekan pertumbuhan sel kanker tipe HER-2, namun beresiko menimbulkan efek samping disfungsi jantung pada pemakaian yang dikombinasikan dengan agen kemoterapi lain untuk meningkatkan indeks terapi.Melalui teknik nuklir mutakhir, trastuzumab dimodifikasi membentuk radiofarmaka [Lu-177]-DOTA-trastuzumab . Hasil modifikasi menghasilkan radiofarmaka berbasis trastuzumab yang empat kali lebih efektif mematikan sel kanker dan sekaligus bisa digunakan untuk mengidentifikasi melokalisasi lesi keganasan kanker.
Monoclonal antibody trastuzumab is developed to treat breast cancer with HER type-2, yet with cardiac dysfunction side effect when combined with other chemotherapeutic agent in order to increase the therapeutic index.Using sophisticated nuclear engineering, trastuzumab is modified into radiopharmaceutical [Lu-177]-DOTA- trastuzumab , which is four times more effective in suppressing the cancer cells. Furthermore, the modified trastuzumab can also be used to identify and localize the cancer lesions and malignancy.
Dapat digunakan di rumah sakit untuk diagnosis dan terapi kanker payudara positif HER-2