Kebutuhan bibit tanaman hutan terus meningkat. Di tahun 2010 saja, pemerintah menargetkan untuk menanam satu milyar pohon. Selama ini, pot yang digunakan untuk pembibitan adalah polybagyang berbahan dasar polietilen (PE). Sayangnya, kantong polietilen adalah bahan yang tidak ramah lingkungan karena sulit terurai di alam.
Inovasi ini adlaah membuat pot untuk pembibitan dengan bahan dasar limbah bahan organik. Dengan pot ini, penanaman bibit di lapangan menjadi lebih mudah, cepat, dan tingkat kegagalan tanam (bibit mati karena pemindahan) dapat ditekan. Selain itu, pot ini ramah lingkungan, karena mudah terurai oleh mikroorganisme tanah, dan mengandung unsur hara yang berfungsi sebagai kompos/pupuk tanaman.
The demand for forest plants seedlings is growing. The government had set a target to replant one billion forest plants in 2010 alone. Polyethylene (PE) bags are the most commonly used, though unfortunately they are not environmentally friendly.
Seedling pots made from organic waste are developed to replace the PE polybags. This innovative pots can directly be planted in the field without removing, more practical and eco-friendly. Furthermore, the decomposing organic waste pots contains plant nutrients that will make the plants survive and grow better.
Pot berbahan dasar organik mempunyai potensi aplikasi yang sangat luas, tidak hanya untuk pembibitan tanaman kehutanan tapi juga tanaman perkebunan, tanaman pertanian bahkan tanaman hias.