BIC DATABASE DETAILS

Prosedur grafting tulang adalah prosedur bedah rekonstruksi untuk menempatkan bahan pengganti tulang menggantikan tulang yang rusak atau patah (fraktur). Selama ini bahan pengganti yang digunakan adalah logam, yang dapat memperlemah tulang sehingga tulang mudah mengalami fraktur kembali.

Inovasi ini mengembangkan bio-material senyawa hidroksiapatit dan bahan cangkang telur. Komposisi 64% hidroksiapatit, 16% apatit karbonat dan 20% kitosan menghasilkan komposit padat yang sifat mekaniknya lebih kuat dibandingkan material berpori dan memberikan kekuatan mekanik pada tulang yang sedang dalam perbaikan. Komposit ini telah diuji secara in-vitro dan bisa mengalami kelarutan dalam SBF (simulated body fluid), proses yang penting untuk tumbuhnya tulang pengganti.

Metal allo plastic grafts are commonly used in bone grafting procedures, which has a negatif side effect of weakening bones. This innovation is developing a blo-material compound using hydroxyapatite made from eggshell.

This material has stronger mechanical properties needed by the bone under repair and it gradually dissolves in simulated body fluid (SBF), providing space for new bone matrix to grow.

Tulang yang rusak dan patah butuh bahan pendukung untuk proses pemulihannya, yang memberikan kekuatan sementara, mengisi rongga yang kosong dan kemudian larut untuk memberikan ruang bagi tulang yang baru.
  • Memberikan nilal tambah bagi cangkang telur.
  • Lebih aman dibandingkan material yang terbuat dan logam.
  • Komposit bersifat padat dan lebih kuat secara mekanis dibanding bahan graft berpori, namun dapat luruh untuk digantikan tulang baru.
  • Bahan hidroksiapatit memiliki stabilitas termal yang baik.

Sebagai blo-material untuk pengganti tulang (grafting) menggantikan bahan dan logam atau komposit.

-