Sampah plastik yang kian menumpuk kini menjadi masalah global, dikarenakan proses degradasi di alam yang sulit dan membutuhkan waktu ribuan tahun.
Berbeda dari plastik yang terbuat dari bahan dasar minyak bumi, Ecoplasmerupakan resin plastik ramah lingkungan berbahan dasar campuran pati singkong (tapioka) dan poli-etilen. Kedua bahan yang tidak dapat bercampur sempurna menjadi campuran yang stabil, menghasilkan plastik dengan sifat unggul yaitu bisa terdegradasi (busuk) dalam waktu yang relatif sinigkat (sekitar 4 tahun).
Hasil pengujian laboratorium menunjukkan perubahan morfologi pada plastik sesudah uji degradasi menggunakan 2 jenis mikroba yaitu Aspergillus sp.dan Penicillium sp.maupun uji penguburan di tanah.
Non-degradable oil-based plastic waste is a global issue. Ecoplas is derived from cassava starch (tapioca) and polyethylene, two substances that do not mix very well(unstable), yet produces eco-friendly plastic that can degrade naturally.
Lab test shows morphology changes on the plastic after degradation test using two types of microbes Aspergillus sp. and Penicillium sp. as well as during burial test.
Ecoplasdapat diapilkasikan untuk berbagai produk blown film extrusionseperti shopping bag, fruit bag, polybagdan sebagainya