BIC DATABASE DETAILS

Secara statistik, tingkat konsumsi beras di Indonesia adalah 139 kg / orang / tahun. Di sisi lain, asupan nutrisi penduduk Indonesia terbilang rendah dan kurang seimbang.

Untuk itu, dilakukan peningkatan mutu beras melalui fortifikasi pewarna alami (pelangi) yang kaya nutrisi. Fortifikasi (penambahan zat gizi) pewarna alami yang kaya nutrisi dari umbi wortel, ubi ungu, dan daun suji pada beras telah berhasil dilakukan.

Fortifikasi pewarna alami ini bertujuan untuk meningkatkan mutu beras baik dari aspek nilai gizi, tampilan, aroma, dan ketahanan simpan. Beras pelangi ini dapat diproduksi dalam skala industri sebagai produk pangan yang berdampak luas bagi masyarakat khususnya di bidang kesehatan dan ekonomi.

Fortification of rice with extracts of carrots, purple sweet potato, and suji leaves (Pleomele angustifolia) can improve the overall quality of rice: appealing colours, natural fragrance, nutritional value, as well as its shelf life. This fortified rice is called rainbow rice as it has basic rainbow colours. It can be mass produced as specialty and innovative packaged foods to command higher value.

Sejak dahulu kala, beras umumnya dijual tanpa pengolahan apa-apa. Padahal masyarakat Indonesia menyukai nasi yang diwarnai dengan bahan alami, baik sebagai variasi maupun alasan tradisi. Beras pelangi melestarikan tradisi dan menyesuaikannya dengan selera dan kebutuhan masyarakat modern masa kini.
  • Fortifikasi gizi beras dengan bahan alami, sehingga sehat dan aman dikonsumsi
  • Aroma wangi makanan yang meningkatkan selera.
  • Nilai gizi lebih tinggi dan baik untuk kesehatan.
  • Tampilan lebih inovatif, unik dan menarik.
  • Daya simpan beras lebih lama.

  • Proses produksi sederhana, mudah, dan ramah lingkungan.

Produk inovasi beras pelangi dapat diproduksi oleh industri beras dan dijual kepada seluruh masyarakat pada skala nasional, regional bahkan internasional.

-