Indonesia dikenal sebagai negara tropis dengan aneka ragam buah tropis yang memiliki potensi ekspor yang besar. Hama lalat buah menjadi kendala paling besar, karena menyebabkan buah rontok dan hasil panen menurun, juga dapat mengakibatkan ditolaknya komoditas ekspor buah. Salah satu cara pengendalian yang dianggap ramah lingkungan adalah dengan menggunakan atraktan dan perangkap, karena tidak meninggalkan residu pada buah. Sayangnya harga atraktan komersil cukup tinggi dan bukan berasaldari bahan alami. Inovasi formulasi atraktan berbahan alami selasih (Ocimum sp.) dan ekstrak jambu biji merah (Psidium Guajava) selain lebih ekonomis, ternyata juga lebih efektif menarik lalat buah, dibandingkan atraktan lain yang ada.
Fruit flies are known pest that cause fruit to fall early from tree, reduces productivity, and exported fruit commodities being rejected. Attractant and trap is the perffered solution to get rid of fruit flies without leaving chemical residue on fruit. Formulated attractant using extracts of sweet basil and red guava is proven to attract more fruit flies, and more economic compared to other commercially ready attractants.
Inovasi ini dapat diaplikasikan pada kebun buah dan dapat diproduksi oleh industri pestisida.