BIC DATABASE DETAILS

Memanen udang atau ikan hidup dari tambak menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi para petani/petambak udang. Penggunaan jala, walaupun cukup efektif, menyebabkan tingkat kematian yang cukup tinggi. Teknologi mesin pemanen yang ada umunya menggunakan pompa dimana udang dihisap bersamaan dengan air melalui impeler yang mengakibatkan tingkat kematian atau cacat hingga 5%.

Teknologi yang ditawarkan menggunakan prinsip yang berbeda untuk menghisap udang atau ikan tanpa melalui impeler pompa. Tingkat kematian atau cacat pada udang atau ikan yang dipanen dapat ditekan mendekati 0%, sehingga kualitas hasil panen dan produktivitas meningkat.

The technology improves existing harvesting mechanism for shrimps and fish in pond. Using a different approach, the shrimps or fish is not exposed to impeller, thus reducing the rate of death or defect of shrimps or fish compared to existing technology.

The technology offers an efficient and higher yield of harvest, promising a higher return for shrimp farmers.

Mesin umumnya didesain dengan memperhatikan keselamatan penggunanya, namun seringkali tidak memperhatikan keselamatan hewan yang ditanganinya, padahal berpotensi merugikan.
  • Meningkatkan hasil panen
  • Menekan tingkat kecacatan dan mortalitas dari komoditas yang dipanen
  • Adanya mekanisme sistem penghisapan yang baru membuat komoditas tidak bersentuhan langsung dengan logam bergerak pada pompa (impeler)
  • Mempersingkat waktu panen (kolam 500 m² dibutuhkan enam sampai sembilan jam, dengan mesin ini hanya membutuhkan 3 jam)

Dapat diaplikasikan bagi industri perikanan, khususnya pra petani (petambak) ikan dan udang

-