BIC DATABASE DETAILS

Vaksinasi adalah strategi yang dipilih pemerintah sebagai salah satu cara pengendalian Flu Burung di Indonesia, diharapkan mampu menginduksi antibodi protektif terhadap virus Flu Burung penantang yang homolog. Sayangnya virus Flu Burung sejak tahun 2003 hingga 2011 mengarah kepada perubahan sifat biologis yang sangat nyata. Hal ini mengakibatkan vaksin Flu Burung yang beredar secara komersial di Indonesia beberapa dalam bentuk " cock-tail" atau polivalen.

Inovasi ini berkaitan dengan pembuatan dan standarisasi antigen AI H5N1 komersial untuk memonitor titer antibodi hasil vaksinasi Flu Burung di Industri peternakan ayam. Hasilnnya adalah Antigen virus Flu Burung subtipe H5N1 yang representatif digunakan pada uji HI (uji serologi) adalah Antigen legok 2004.

Vaccination tries to build antibody against diseases; e.g. Avian Influenza (AI). Antigen will detect antibody on successful vaccination.

This innovation is related to the development and standardization of commercial H5N1 AI antigen for monitoring antibody Titer AI vaccination results in the poultry industry. The representative AI virus antigen used in HI test (serology tests) is antigen Legok 2004.

Mencegah lebih baik daripada mengobati, memastikan bahwa tindakan pencegahan telah berhasil dilakukan tidak kalah pentingnya.
  • Mampu menentukan titer antibodi minimal yang dapat menahan virus AI H5N1 isolat di lapangan menggunakan uji serum netralisasi.
  • Antigen yang ditapiskan ( screening) adalah isolat Indonesia yang belum pernah diproduksi secara komersial.

Inovasi ini dapat digunakan untuk memonitor titer antibodi hasil vaksinasi AI di industri-industri peternakan ayam.

-