Sampah menjadi masalah bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, apalagi sampah pasar yang jumlahnya banyak. Teknologi yang bisa mengolah dan memanfaatkan sampah sangatlah diperlukan. Pembuatan bioethanol membutuhkan limbah pasar segar seperti sayuran dan buah segar yang dibuang dan dikumpulkan menjadi satu. Sampah kemudian dihancurkan dengan mesin giling sehingga dihasilkan cairan sampah organik yang kemudian difermentasikan selama 7 hari. Pemanasan dan penyulingan model baru menggunakan pipa spiral pada suhu 80-90°C akan menghasilkan bioethanol dengan kadar 70-80%. Bioethanol ini dapat langsung digunakan sebagai pengganti minyak tanah berkalori tinggi sepanas gas elpiji, atau di pabrik limun, atau sebagai sauce di pabrik rokok, dan lain-lain.
Trash management is a serious problem in the community, and converting organic trash into bioethanol might be the solution. Bioethanol is developed in decomposition organic trash. Developing a better method and process to harvest high concentrate bioethanol is what the innovation offers. Using a special distillation equipment at specific temperature range, the developed method and process produces bioethanol with 70-80% concentration.
Pengelolaan sampah organik yang menghasilkan bioethanol yang dapat dijual ke industri atau sebagai bahan bakar gas untuk kebutuhan rumah tangga. Dapat diaplikasikan di dekat pasar-pasar sayur tradisional, dan digunakan oleh masyarakat sekitarnya.