Indonesia membutuhkan 1.4 juta ton aspal per tahun untuk pembangunan jalan baru maupun pemeliharaan jalan. Salah satu peluang inovasi adalah pada cara pengemasan aspal yang selama ini menggunakan drum baja ukuran besar. Selain berat, drum ini tidak praktis pada saat aplikasi karena harus melewati proses pemindahan yang meninggalkan sisa, ditambah komponen biaya pengemasan yang cukup besar.
Inovasi yang diusulkan adalah pengembangan pengemas fleksibel untuk aspal dalam ukuran lebih kecil, dibuat dari plastik bekas ( limbah), jenis termoplastik dengan bahan tambahan oli bekas dan lempung. Pengemas aspal ini terlarut dengan aspal yang dikemasnya saat aspal dilelehkan. Pengemas ini mudah dibentuk dan bersifatmodifier yang mengingkatkan mutu aspal.
Asphalt is commonly contained in heavy steel drum that requires special handling, leaving significant leftovers and costly.
The innovation suggest the use of flexible thermoplastics sheet packing made from residual recyclable pastics, used lubricants, and clay; that will melt and blends with the asphalt when cooked and will also improve the technical properties of the asphalt.
Subtitusi kemasan aspal pelapis jalan ( dari drum baja) yang lebih praktis dan mudah dalamhandling. Selain itu pengemasan dengan termoplastik berukuran kecil berpotensi menjadikan aspal tersedia untuk keperluan konsumen umum sebagai bahan pelapis yang ekonomis