Pengemasan daging sapi menggunakan plastik wrapping dan styrofoam sangatlah tidak baik bagi kesehatan dan lingkungan. Oleh karena itu, dilakukan inovasi dengan menggunakan edible filmsebagai pengemas daging sapi yang mampu mempertahankan kualitas warna dan daya awet daging sapi. Edible film adalah suatu lapisan tipis dan kontinu, terbuat dari bahan-bahan yang dapat dimakan untuk melindungi produk yang dikemas.
Edible film dalam inovasi ini berasal dari tepung pati Buah Lindur ( Burguiera gymnorrhiza ). Edible film ini mampu mempertahankan kualitas warna daging sapi yang terlihat dari hasil pengujian warna, pH, dan Total Plate Count (TPC) selama penyimpanan 2 hari pada suhu ruang.
An edible film wrapper for raw meet is developed to substitute dangerous plastic wrapper or styrofoam. It comes from starch flour of Lindur Fruit (Burguiera gymnorrhiza).
The edible film is able to mantain the color quality, pH, and Total Plate Count (TPC) of beef for 2 days in room temperature. It is a safe and eco-friendly wrapping made out of nature.
Inovasi ini dapat diaplikasikan pada industri pangan di Indonesia untuk mengemas produk pangan lainnya dengan lebih sehat dan ramah lingkungan.