Pemakaian Formalin sebagai pengawet bahan pangan telah menjadi kontroversi serius, karena formalin bukan pengawet untuk makanan, dan selain itu, bisa beresiko serius pada kesehatan jika pemakaiannya dilakukan secara sembrono. Kitosan menawarkan substitusi alami yang aman, karena dibuat dari limbah pengolahan makanan, yaitu limbah invertebrata laut, seperti udang atau kepiting.
Limbah invertebrata laut ini diproses menjadi Kitosan melalui tahapan proses demineralisasi, deproteinasi, serta deasetilasi, pada limbah yang telah dikeringkan dan dihaluskan. Larutan Kitosan ini telah diaplikasikan secara memuaskan pada pengolahan ikan asin. Kitosan bisa juga digunakan sebagai pelapis bahan makanan dengan melarutkan kitosan bubuk dengan asam cuka dan air.
A natural preservative formula using byproducts from sea invertebrae creatures such as shrimps, can be a substitute for formalin that has been used commonly in the dried salt fish industry.
It is safe to be consumed and can also be used to coat other perishable food products. The production process is based on Protan Lab. standard and for best preservation results is achieved by using1.5% chitosan solution.
Industri ikan kering dan industri makanan lainnya yang membutuhkan pengawet alami.