Unit pengolahan jagung terpadu ini terdiri dari Sub-Unit Pasca Panen, Sub-Unit Penepungan/Pengolahan Awal, Sub-Unit Produk Hilir, dan Sub-Unit Pakan Ternak.
Keempat sub unit tersebut merupakan suatu sistem pengolahan jagung yang terintegrasi dimulai dari proses pasca panen yang mengolah jagung tongkol menjadi jagung pipil kering dan tongkol halus sebagai hasil samping. Pengolahan awal lalu mengolah jagung pipil menjadi aneka ukuran tepung (grits, menir dan tepung); kemudian Pengolahan Produk Hilir mengolah tepung jagung menjadi produk pangan. Sub Unit terakhir mengolah tongkol halus menjadi pakan ternak sebagai produk sampingan.
Teknologi pengolahan jagung ini diterapkan dengan tujuan menghasilkan aneka produk dari jagung yang berkualitas dan efisien.
Integrated Corn Processing Unit consist of 4 sub-units with different roles.
The Post Harvest sub-unit splits the kernel and processes the corn cobs into powder.
Kernels are processed into different sizes of grits by the Flouring process, and further processed into food products by the End Product sub-unit. The Cattle Feed sub-unit processes the cobs into powder for cattle feed.
Daerah sentra jagung di Indonesia seperti Bojonegoro, Grobogan, Banyuwangi dan lain-lain; Industri makanan ( snack) yang menggunakan tepung jagung dan grits jagung sebagai bahan bakunya. Tepung jagung berpotensi untuk substitusi tepung terigu sebagai bahan baku mie.