BIC DATABASE DETAILS

Gliserol adalah salah satu komponen yang terkandung dalam limbah industri biodiesel. Semakin meningkat produksi biodiesel, maka limbah gliserol yang dihasilkan juga semakin meningkat. Meskipun gliserol murni banyak digunakan dalam industri makanan, farmasi, kosmetik, dan industri-industri lainnya, pemurnian limbah gliserol menjadi gliserol murni umumnya sangat mahal dan tidak efektif.

Kini ditemukan dua mikroba yang menjanjikan proses pemurnian gliserol yang lebih ekonomis. Aerobacter aerogenesdapat memisahkan gliserol dari limbah industri biodiesel hingga 39.23% dalam 53 jam pada kondisi aerobik, sedangkan Klebsiella pneumoniahingga 32.42% dalam 58 jam. Kedua mikroba ini membuka peluang untuk memproduksi gliserol dari limbah industri biodiesel.

Glycerol, widely used in various industries, is found within the waste of biodiesel industry yet the purification costs are too expensive.

Researchers have found that Aerobacter aerogenes can separate glycerol from the waste up to 39.23% in 53 hours whereas Klebsiella pneumonia up to 32.42% in 58 hours. This discovery opens the oppotunity to produce glycerol from biodiesel industrys waste.

Pengawasan pengusahaan hutan dan tata niaga kayu saat ini bersifat fisik, legal, administratif, dan terbukti rawan manipulasi. Penandaan kayu menggunakan informasi genetik bisa menjadi solusi teknologi yang ampuh dan efektif untuk mengatasi kerawanan tersebut.
  • Teknologi ini membuka peluang untuk memproduksi bahan-bahan kimia bernilai tinggi dengan memanfaatkan gliserol yang terkandung di dalam limbah pabrik biodiesel.

Industri biodiesel

-