BIC DATABASE DETAILS

Kebutuhan air bersih semakin meningkat setiap harinya, sehingga sangat wajar jika industri water treatment di lndonesia pun terus bertumbuh dan kebutuhan akan bahan penjernih air pun terus meningkat.

Ternyata bahan penjernih air bisa dibuat dari cangkang rajungan. Cangkang rajungan mengandung bahan polikarbohidrat chitosan yang berfungsi sebagai koagulan pada pengolahan air limbah untuk mengendapkan kotoran-kotoran yang terkandung di dalam air.

Proses koagulasi ini merupakan bagian primer pada proses pengolahan air limbah. Chitosan dapat menggantikan koagulan kimia yang umum digunakan, karena berpotensi bisa lebih murah, tidak beracun, dan bisa luruh secara alami (biodegradable).

Water treatment industries always need coagulant for their water purifying process. The positive charge in coagulant will neutralize negative charges surrounding the solid particles in water changing them into sediment.

Naturally friendly Chitosan can replace synthetic coagulant. Chitosan, produced from crab shells has equal, if not better performance if compared to synthetic coagulants. Moreover, chitosan is cheaper, non-toxic, and biodegradable.

Air bersih adalah kebutuhan utama manusia. Kemampuan kita menghasilkan air bersih secara mandiri, ekonomis dan bersahabat dengan lingkungan; akan menjamin kelangsungan kehidupan kita.
  • Bekerja lebih baik sebagai koagulan dibandingkan banyak koagulan sintetis
  • Harga lebih murah dibandingkan koagulan impor sehingga berpotensi secara ekonomis/bisnis
  • Tidak beracun
  • Biodegradable

Dapat diaplikasikan sebagai koagulan pada industri pengolahan air minum, pengolahan air limbah, atau untuk skala mikro, dapat menyediakan air bersih secara mandiri.

-