BIC DATABASE DETAILS

Tata laksana reproduksi di peternakan domba masyarakat umumnya masih menggunakan sistem tradisional dengan perkawinan alami. Implikasinya adalah interval kelahiran yang panjang, serta fertilitas dan tingkat kebuntingan yang rendah. Kemampuan deteksi waktu berahi setiap individu domba menjadi kunci keberhasilan perkawinan alami.

Teknologi penyerentakan berahi domba betina bisa menjadi pemecahan praktis bagi permasalah tersebut. Dengan pengaplikasian spon kontrasepsi berprogesteron pada domba betina, waktu berahi dapat diserempakkan. Inovasi ini memudahkan penentuan waktu inseminasi dan memperbesar tingkat kebuntingan domba.

Sheep reproduction in traditional farms relies on natural mating process driven by torrid season. This means longer reproduction cycles and low pregnancy rates. Technology makes it possible to manage breeding season of sheep in unison.

By applying contraceptive sponge containing progesteron to the ewes, simultaneous torrid season of the sheep can be induced. With this innovation, it is possible to regulate reproduction of the sheep, that in turns, improve productivity and efficiency.

Prinsip-prinsip perencanaan, penjadwalan, dan pengendalian produksi yang diterapkan di industri modern dan efisien dapat juga diterapkan pada budidaya peternakan domba.

  • Aman bagi domba karena menggunakan hormon progesteron
  • Pembuatan alat mudah, juga praktis diaplikasikan
  • Waktu produksi (kelahiran) ternak dapat direncanakan
  • Umur anak domba dapat diseragamkan, sehingga memudahkan dalam pemberian pakan, tatalaksana pemeliharaan, dan pemasaran.

  • Sangat potensial untuk peternakan domba. Memungkinkan juga untuk diaplikasikan di peternakan sapi, kerbau serta hewan liar, hewan langka, atau hewan peliharaan yang tidak diketahui siklus berahinya.

-