Tingginya konsumsi nasi masyarakat Indonesia menyebabkan tingginya impor beras. Inovasi berupa beras tiruan (analog), diharapkan dapat membantu mengurangi volume impor beras yang tinggi tersebut. Cita rasa beras ini tidak kalah dengan beras biasa, memiliki bentuk butiran yang mirip dan dapat ditanak menggunakan rice cooker maupun tanak nasi biasa.
Beras ini diformulasikan dari bahan-bahan lokal Indonesia, diantaranya tepung umbi dan kacang-kacangan, serta difortifikasi dengan vitamin, mineral dan serat. Komposisi gizi beras analog yang baik dan indeks glikemik yang lebih rendah membuat beras ini baik dikonsumsi sebagai pangan fungsional.
The high rice consumption in Indonesia accounts for a high import volume. This innovation is an analog (artificial) rice product that can help lower the need for imported rice. It is developed from local ingredients (tubers and nuts, fortified with vitamins, minerals, and fiber), has a comparable taste and shape to regular rice, and can be cooked in a similar way. The nutritional value of the analogue rice and low glycemic index make it a functional food, fit for consumption.