Baik kumbang badak maupun kumbang sagu merupakan hama utama dari tanaman kelapa, kopyor, kelapa sawit dan sagu. Untuk membasmi kumbang, selama ini digunakan pestisida, cendawan entomo-patogen, atau perangkap. Sayangnya segala usaha yang dilakukan belum ada yang dapat secara efektif membasmi hama kumbang tersebut.
Perangkap Multi-Trap menggunakan hormon feromon sebagai umpan, yang akan menarik kumbang untuk datang lalu kemudian terperangkap ke dalam suatu wadah. Kemudian secara periodik kumbang yang terperangkap tersebut akan dimusnahkan. Dalam waktu 6 minggu, perangkap ini dapat menangkap sekitar 2000 hama kumbang.
Rhinoceros beetles and red palm weevils are the major pests of coconut, kopyor coconut, oil palm, and sago palm. Currently, pesticide, entomopathogenic fungi, and traps are used to exterminate them, often with low effectiveness. This Multi-Trap invention uses pheromone as an attractor. In 6 weeks time, this trap can catch about 2000 beetles, which will be exterminated periodically.