BIC DATABASE DETAILS

Hingga saat ini belum ada obat spesifik untuk Demam Berdarah Dengue (DBD). Upaya medis rumah sakit untuk menangani pasien DBD hanyalah dengan menambahkan cairan melalui infus untuk mempertahankan sistem hemodinamika dan kadar trombosit dalam batas normal. Tidak jarang terjadi kematian jika pasien terlambat ditangani.

Ramuan tanaman obat terdiri dari Pepaya (Carica papaya Linn.), Meniran (Phyllanthus niruri Linn.), dan Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) merupakan kombinasi herbal yang terbukti efektif menanggulangi DBD, ditandai dengan menurunnya demam tinggi ke normal serta meningkatnya hitung trombosit dalam selang 12 sampai 24 jam sejak terapi diberikan.

There are no specific drugs for Dengue Hemorrhagic Fever (DHF), however maintaining proper fluid balance is important. Patients often do not survive, in the case of acute case or late handling.

Herbal potion consisting of a Carica papaya Linn., Phyllanthus niruri Linn., and Curcuma xanthorrhiza Roxb. is proven effective to fight DHF, as indicated by subsiding fever, and increasing platelet counts, just within 12 to 24 hours after administration of therapy.

Pencarian solusi pengobatan DBD, yang sampai sekarang belum diketahui bahkan oleh teknologi dan pengetahuan pengobatan modern; bisa menjadi jalan lapang untuk melakukan berbagai riset dan inovasi, yang didasarkan pada kearifan lokal dan kearifan tradisi.

  • Teruji dapat menurunkan demam tinggi ke normal dan meningkatkan jumlah trombosit dalam selang 12 sampai 24 jam
  • Bahan baku tersedia melimpah sepanjang tahun
  • Tanaman obat herbal yang populer dan dikenal luas oleh masyarakat


  • Dapat dikembangkan menjadi obat generik dengan harga terjangkau.

Inovasi ini berpotensi dikembangkan menjadi produk obat terstandar, dengan permintaan pasar yang praktis ada sepanjang tahun, karena sifat DBD yang endemik di Indonesia.

-