Sekalipun menyandang unggulan teratas buah segar ekspor Indonesia, ternyata ekspor manggis baru mencapai 6,57% dari total produksi nasional. Getah kuning pada daging buah merupakan salah satu penyebab kualitas buah jadi rendah dan tidak layak ekspor.
Inovasi ini menemukan penyebab kemunculan getah kuning pada buah manggis dan cara pengendaliannya. Aplikasi Kalsium di daerah perakaran pada saat perkembangan buah manggis (saat bunga muncul dan anthesis) terbukti menurunkan cemaran getah kuning, dan meningkatkan kandungan Kalsium buah manggis. Selain itu optimasi aerasi di daerah perakaran dan pemberian Boron juga menurunkan cemaran getah kuning.
Mangosteen is Indonesias leading fresh fruit exports, and yet its only 6.57% of total national harvest. Contamination of yellow slime in the fruit pulp is one of the main quality constraints to export them. This innovation is about prevention and control of yellow slime problem in mangosteen cultivation techniques, especially during its flowering and anthesis period. The combination of applying Calcium, Boron, and also improving root aeration proved to reduce yellow slime problem and increase Calcium content in Mangosteen.
Inovasi ini potensial untuk diterapkan di perkebunan manggis baik berskala besar, skala perkebunan rakyat, bahkan pohon manggis di pekarangan kita.