BIC DATABASE DETAILS

Bibit pohon yang akan ditanam kembali saat ini dibawa menggunakan plastik polybag. Di lokasi penanaman, bibit ditanam tanpa polybag. Polybag tidaklah praktis karena perlu dilepas, juga menimbulkan masalah lingkungan karena menjadi limbah yang tidak mudah luruh. Dibakarpun juga bukan merupakan solusi yang baik.

Inovasi ini memanfaatkan limbah biomassa dari proses destilasi kayu putih dan proses pengulitan kayu di Industri pulp. Limbah yang berlimpah ini kemudian dibuat menjadi pot bibit tanaman. Penelitian formulasi dilakukan untuk memperoleh komposisi optimal, sehingga menghasilkan pot bibit yang ramah lingkungan, bahkan dapat menunjang pertumbuhan tanaman.

Polybags are used to hold tree seedlings during transport, which will be removed once they are planted. It is impractical and causes environmental hazards because undegradable.

To replace the polybags, eco-friendly biodegradable potting materials are developed from leaves, twigs and barks of pulp and cajuput oil industries. The pot is formulated with plant nutrition for optimal tree growth and does not need to be removed when planting.

Dari tanah kembali ke tanah, adalah prinsip ekologi yang dapat menjamin kelestarian lingkungan dalam jangka panjang. Menghilangkan plastik dari sistem, terbukti dapat menghemat biaya, melestarikan lingkungan, bahkan dapat meningkatkan produktivitas dalam penanaman pohon.

  • Memanfaatkan sendiri limbah dari proses industri kehutanan

  • Pot berfungsi sebagai sumber nutrisi untuk bibit tanaman
  • Biaya menjadi lebih murah, penanaman lebih praktis, bersahabat dengan lingkungan.

Produksi pot pembibitan tanaman dapat dijadikan kegiatan penunjang industri kehutanan, baik dilakukan sendiri maupun menumbuhkan industri rakyat di sekitar kawasan hutan tanaman industri.

-