BIC DATABASE DETAILS

Saat ini Indonesia tercatat sebagai negara penghasil minyak sawit terbesar di dunia. Ironinya, sebagian besar produk sawit diekspor dalam bentuk mentah, minyak sawit kasar atau crude palm oil(CPO). Untuk meningkatkan nilai tambah CPO, diperlukan teknologi untuk diversifikasi produk, diantaranya adalah metil ester atau biodiesel dan surfaktan.

Teknologi fraksinasi yang dikembangkan menghasilkan proses distilasi CPO yang mampu memisahkan metil ester C16 dominan (metil palmitat) dan metil ester C18:1 (metil oleat). Metil palmitat adalah bahan baku surfaktan sedangkan metil oleat adalah bahan baku biodiesel berkualitas yang tahan terhadap dingin.

Indonesia is one of the largest palm oil producer in the world and export it as commodity Crude Palm Oil (CPO).

CPO can be distilled using fractionation technology to produce methyl esters of C 16(methyl palmitate) as feedstock for high-valued surfactant. Not only that, the by product, methyl oleat is the feedstock for high quality cold-tolerant biodiesel.

Bergantung pada sumber daya alam sebagai komoditas ekspor tidak bisa diandalkan untuk jangka panjang. Kita harus mampu mengolah komoditas menjadi produk bernilai tambah tinggi, dan semakin tinggi.
  • Proses fraksinasi lebih baik karena menyebabkan separasi komponen metil ester palmitat dari metil ester oleat
  • Surfaktan yang dihasilkan dari bahan baku metil palmitat memiliki daya deterjensi tinggi
  • Sisa fraksinasi berupa bahan baku biodiesel berkualitas yang tahan terhadap suhu rendah

Proses dapat diterapkan usaha pengolahan CPO untuk menghasilkan surfaktan yang digunakan pada eksploitasi minyak bumi, juga sebagai bahan indutri produk pencuci dan pembersih ( washing and cleaning).

-