BIC DATABASE DETAILS

Indonesia kaya dengan keanekaragaman hayati, salah satunya buah dan pohon kayu. Buah Indonesia memiliki cita rasa yang spesifik, namun masih kalah bersaing dengan buah impor yang menawarkan buah tanpa biji. Indonesia juga merupakan penghasil utama kayu yang berkelas dunia.Pasar internasional juga hanya menginginkan kayu bermutu hasil budidaya bukan hasil penebangan hutan. Akan tetapi budidaya pohon penghasil kayu bermutu memerlukan waktu lama untuk dapat ditebang.

Inovasi ini menawarkan teknologi kultur endosperma untuk mendapatkan tanaman triploid melalui rekayasa genetika sehingga dihasilkan buah tanpa biji dan kayu bermutu yang dapat cepat ditebang.

Local fruits of Indonesia are diverse in varieties and tasty but containseeds, which can not compete with imported seedless fruits. In addition,The wood export of Indonesia is jeopardized by importers ban because ofdeforestation. This innovation could solve both problems by applyingendosperm culture through genetic engineering. By using this technology,it is possible to get uniform seedless fruits and fast-growing trees.

Teknologi rekayasa genetika dapat menciptakan inovasi baru dalam rangka mengelola berbagai jenis keaneka-ragaman hayati Indonesia.
  • Tingkat keberhasilan lebih tinggi dibanding teknologi lain untuk mendapatkantanaman buah tanpa biji dan kayu budidaya
  • Sifat tanaman hasil rekayasa lebih seragam, lebih cepat tumbuh, sehingga nilaiekonominya lebih tinggi

-

-