Industri pembuatan kokas foundry belum begitu populer, sedangkan kebutuhan dalam negeri sangat besar. Selama ini batu bara hanya diekspor sebagai bahan mentah, sedangkan kokas hasil olahan batubara diimpor dari luar negeri dikarenakan belum adanya teknologi pengolahan batu bara menjadi kokas foundry.
Inovasi ini menawarkan teknologi tunnel kiln untuk mengolah batubara menjadi kokas sebagai bahan baku industri peleburan bijih besi.Teknologi tunnel kiln dapat menggunakan berbagai jenis bahan bakar mulai dari gas alam, bahan bakar minyak (BBM), atau fine coal yang tidak laku dijual di pasaran sehingga lebih ekonomis. Selain meningkatkan nilai ekonomis batu bara, teknologi ini dapat mengurangi ketergantungan akan impor kokas.
Despite the high demand of foundry cokes, the domestic production ofcokes is not popular. The innovation offers tunnel kiln technology to processfoundry cokes from coals. Not only increases the economic value of coals,but this innovation also reduces the dependency of imported cokes.
-