BIC DATABASE DETAILS

Tempe adalah sumber protein nabati yang dikonsumsi luas oleh masyarakat Indonesia; permasalahan yang dihadapi adalah daya simpannya yang rendah karena mudah rusak. Usaha untuk memperpanjang daya simpan tempe dihambat adanya reaksi pencoklatan (browning) dan timbulnya rasa pahit akibat pengolahan dengan panas.

Inovasi ini memperkenalkan metode produksi tepung tempe dengan perlakuan blansir dan penambahan zat anti-pencoklatan. Hasilnya:tepung tempe yang berwarna cerah, tidak pahit, dan memiliki sifat fungsional dan rasa yang enak, sehingga bisa diolah lebih lanjut menjadi beragam produk makanan.

Tempeh is an excellent source of plant based protein widely consumedin Indonesia. Unfortunately, tempeh has a short shelf life. Convertingtempeh into flour could prolong shelf life, however it may result in browningand bitterness due to heat treatment. This innovation presents a productionmethod using blanching and an antibrowning agent to create an attractive,nutritious and tasty tempeh flour.

Indonesia memerlukan inovasi untuk meningkatkan produk pangan tradisionalnya menjadi produk pangan industri yang dapat menjangkau konsumen global.
  • Memperpanjang masa simpan tempe secara signifikan
  • Mencegah pencoklatan dan timbulnya rasa pahit
  • Mempertahankan kadar protein sehingga nilai gizinya tinggi
  • Teknologi sederhana sehingga bisa diterapkan dalam industri kecil danmenengah
  • Lebih higienis sehingga bisa digunakan dalam berbagai industri pangan

-

-