Malaria, penyakit yang disebabkan oleh protozoa dan disebarkan melalui nyamuk anopheles, hingga sekarang masih merupakan masalah kesehatan global yang mematikan. Salah satu alasannya adalah keterbatasan jumlah obat yang tersedia, harga yang tinggi, serta efek samping yang keras. Inovasi ini mengidentifikasi potensi pengembangan senyawa aktif anti-malaria dari bahan alam, yaitu kayu bidara laut (Strychnos ligustrina). Bidara laut berpotensi besar sebagai sumber bahan obat anti-malaria karena bersifat alami serta mengandung strychnin yang memiliki aktivitas anti-malaria yang tinggi.
Malaria, an infectious disease being transmitted by mosquitos, is until now still a widespread health problem which threatens the life of millions of people. There are already malaria drugs available, but they are still expensive, of limited quantity, and are associated with severe side effects. This innovation explores the potential of herbal medicine in fighting malaria, based on the research of Strychnos ligustrina: a typical Indonesian plant containing strychnine compounds with a high anti-malarial activity.
Bersifat herbal, menggunakan sumber yang berbahan baku alamRelatif murah, sehingga dapat menjadi substitusi obat malaria impor
-