Indonesia menduduki peringkat ke-4 dari 22 negara di dunia yang paling sering mengalami epidemik Penyakit tuberkulosis (TB). Inovasi ini bertujuan untuk menyediakan regimen berupa propolis cair yang berfungsi sebagai pelengkap obat anti tuberkulosis (OAT).
Propolis dapat membantu melindungi hati dari efek toksik OAT dan bersinergi dengan OAT dalam membasmi penyebab penyakit tuberkulosis, yaitu bakteri mycobacterium. Selain itu, propolis juga dipercaya mampu mempercepat pemulihan status gizi, yang sangatlah penting dalam terapi TB. Khasiat propolis juga dapat ditemukan pada pasien-pasien penderita TB yang juga mengidap HIV/AIDS.
Indonesia ranked 4th from 22 countries in the world which often host Tuberculosis (TB) epidemics. This innovation aims to provide a regimen of liquid propolis, which complements the anti-tuberculosis therapy (OAT). Propolis helps to protect the liver from toxic effects caused by OAT and accelerate the recovery of patients' nutritional status. This result can also be found in tuberculosis patients that suffers HIV/AIDS.
Mampu melindungi hati (hepatoprotektif) dari efek toksik OATMemiliki kemampuan cukup baik untuk membunuh mycobacterium TbMampu mempercepat pemulihan berat badan pasien Tb dan pasien Tb co HIV/AIDSTersedia dalam bentuk sediaan cair yang mudah dikonsumsi
-