BIC DATABASE DETAILS

Ikan lele (Clarias sp.) adalah salah satu jenis ikan budidaya yang digemari masyarakat. Budidaya ikan lele dihadapkan dengan masalah infeksi bakteri Aeromonas hydrophila. Infeksi bakteri ini dapat menyebabkan kematian lebih dari 80% ikan lele dalam waktu 1-2 minggu (Lukistyowati et al. 2012).

Inovasi metode seleksi berbasis marka molekuler adalah cara cepat untuk menghasilkan varietas ikan lele tahan infeksi bakteri patogen Aeromonas hydrophila. Melalui uji tantang pada ikan lele keturunan kedua (F2), ikan lele yang tahan penyakit memiliki sintasan (77,2%), dua kali lebih tinggi daripada ikan lele biasa (38,3%). Selain itu, ikan lele varietas tahan penyakit memiliki laju pertumbuhan yang lebih tinggi.
Catfish (Clarias sp.) is a popular Indonesian fish. Catfish farming is faced with Aeromonas hydrophila bacteria infection. Innovation based on molecular marker is applied to generate a variety of catfish that is resistant from these bacteria. Through challenge tests to the second generation of catfish, the disease resistant catfish are selected. The selected fish have a survival rate 
of 77.2%,  almost twice than that of the ordinary catfish, 
and better growth rate.
Penerapan seleksi varietas berbasis marka molekuler terbukti menghasilkan perbedaan signifikan pada keberhasilan budidaya perikanan, dan pada gilirannya ikut mensejahterakan masyarakat.
• Tahan dari infeksi bakteri patogen Aeromonas hydrophila
• Metode tidak membutuhkan banyak waktu, biaya dan tenaga
• Menghindarkan dari penggunaan antibiotik untuk mencegah infeksi penyakit
• Budidaya yang lebih cepat dan tahan infeksi
-
-