BIC DATABASE DETAILS

Proses ekstraksi minyak ikan masih menggunakan banyak bahan kimia, sehingga mengurangi nilai gizi Omega 3 yang dihasilkan, selain berakibat pada pencemaran lingkungan. Inovasi proses virgin fish oil (VFO) merupakan adaptasi proses bersih dari industri virgin coconut oil (VCO). Profil asam lemak mata ikan yang dihasilkan menunjukkan kandungan PUFA dan MUFA lebih dari 70%, dengan kandungan Omega 3 dan 9 yang tinggi. Selain itu, kandungan lemak trans tidak terdeteksi di dalam VFO. 

Mata ikan tuna sebagai bahan baku VFO sangat menjanjikan karena merupakan limbah industri ikan tuna yang jarang dimanfaatkan. Ikan tuna yang melimpah di Indonesia memberi jaminan ketersediaan bahan baku, terlebih saat ini ekspor tuna mengarah ke produk tuna loin, yang menyisakan limbah kepala ikan termasuk matanya.
The current extraction process of tuna fish oil uses excessive processing chemicals that negatively impacts its nutritional values, besides to bringing environmental pollution problem. The Virgin Fish Oil (VFO) process is adapted from the “clean” process of Virgin Coconut Oil (VCO), and is proven to deliver a good quality fish oil, with PUFA and MUFA contents of over 70%, and  very high Omega 3 and Omega 9. Tuna fish eyes as raw materials for VFO are abundantly available in Indonesia, as it is a rarely utilized by-product of tuna fish loins production that disposes tuna heads and eyes as waste.
Dunia industri ekstraksi dengan nyata bergerak menuju proses bersih. Selain menjaga nilai gizi hasil ekstraksi, proses bersih semakin umum menjadi syarat untuk produk-produk yang diposisikan premium.
• Menghasilkan minyak ikan dengan kualitas food grade
• Berpotensi mensubstitusi pemenuhan kebutuhan minyak ikan Indonesia yang sebagian besar diimpor
• Proses bersih tanpa menggunakan panas dan bahan kimia dapat memenuhi persyaratan khusus misalnya untuk produk makanan bayi
• Dapat dikembangkan untuk memenuhi spesifikasi pharmaceutical grade, maupun nutritional supplements grade
-
-