BIC DATABASE DETAILS

Penyebaran HIV di Indonesia semakin mengkhawatirkan, karena obat-obatan modern pun baru terbukti dapat menunda perkembang-biakan virus HIV. Hal ini mendorong berbagai inovasi untuk mencari obat HIV lainnya baik sebagai alternatif maupun sebagai adjuvant, bagi para penderita HIV dan AIDS (ODHA). 

Inovasi ini menggunakan ekstrak batang tanaman Langsat Lutung Aglaia sp. yang banyak ditemukan di Pulau Nusakambangan, sebagai bahan baku sirup herbal, yang menurut literatur mengandung senyawa turunan terpenoid, dammarenolic acid, dan dapat menghambat infeksi HIV-1 (Phytomedicine 17 (2010) 540–547). Sirup dicampur dengan ekstrak daun meniran dan madu, menghasilkan minuman yang rasanya manis, beraroma jamu, dengan warna kuning kecoklatan.
The spread of HIV has reached an alarming level, while the modern medication can only inhibit the propagation of the HIV virus. This reality has encouraged innovation efforts to discover alternative medication for HIV. This innovation utilize the stem extract of Aglaia sp. that contains terpenoid, dammarenolic acid, which is believed to inhibit HIV-1 infection (Phytomedicine 17 (2010) 540–547), for people living with HIV (PLHIV). Added with meniran leaves extracts and honey, the formula offers a sweet drink with herbal flavour. 
Upaya memerangi HIV masih menjadi masalah raksasa bagi dunia kesehatan. Oleh karena itu upaya untuk mencari solusinya, dari segala arah, perlu senantiasa didukung.
• Memiliki aroma jamu dengan manis, sehingga mudah disukai konsumen
• Dapat diproduksi dalam skala industri rumah tangga
-
-